Sabtu, 17 November 2012

Siswi SMA Ditusuk Penjambret, Meninggal


Seorang gadis remaja cantik, Amanda (16) yang mempunyai nama lengkap Natalia Amanda Setiawan, siswi kelas 11 SMA IPEKA Internasional, Meruya, Jakarta Barat, korban penusukan sekomplotan penjambret, akhirnya meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dibawa ke RS Siloam, Kebon Jeruk. Namun setelah satu jam berupaya menyelamatkan nyawanya, dokter akhirnya menyatakan dia meninggal.
Natalie Amanda
Natalie Amanda
Hapuslah sudah cita-cita Amanda untuk kuliah jurusan teknik di University of Melbourne, Australia, dan menjadi insinyur. Amanda meninggal setelah penjambret merampas telepon genggam dan perhiasannya, lalu menusuk lambung kirinya, Selasa (29/3).
Rabu (30/3), hujan rintik dan langit kelabu mengiringi misa penghormatan terakhir bagi Amanda di Rumah Duka RS Dharmais. Hari itu juga bertepatan dengan ulang tahun Amanda yang ke-16.
Kado dari teman-teman tercinta dimasukkan ke dalam petinya. Lagu ”Happy Birthday to You” dinyanyikan seiring linangan air mata. ”Kami sudah menyiapkan kejutan buat dia hari ini. Sedih rasanya. Kami sangat kehilangan,” ujar Janice, teman satu angkatan Amanda.
Sebuah tumpeng pun tersedia. Menurut teman-temannya, tumpeng itu permintaan Amanda untuk hari ulang tahunnya.
Putri semata wayang pasangan Jimmy Setiawan dan Sioe Lin itu menemui ajal karena luka parah yang dialaminya. Bermula saat pulang sekolah pada Selasa, Amanda pulang lebih lambat dibandingkan dengan teman-temannya karena harus menghadap guru bimbingan konseling.
”Paginya dia datang terlambat, jadi sepulang sekolah dipanggil oleh gurunya. Sekolah bubar pukul 15.10, Amanda sudah keluar sekolah sekitar pukul 15.30,” ujar Wakil Kepala Sekolah SMA IPEKA Internasional Kristhianto Nathanael.
Melawan
Karena Amanda pulang lebih lambat daripada biasanya, dia berselisih jalan dengan sang ibu yang biasa menjemputnya. Sekitar 500 meter dari sekolah, tepatnya di Jalan Batu Mulia, penjambret itu beraksi.
Jalanan di sekitar sekolah sebenarnya tidak terlalu sepi. Ada kompleks perumahan dan sebuah pusat perbelanjaan. Kendaraan roda dua dan empat berlalu lalang. Beberapa gerobak pedagang juga terlihat di beberapa tempat.
Menurut Kristhianto, kemungkinan tusukan itu didapat Amanda karena dia melawan. Amanda ikut kegiatan bela diri aikido di sekolahnya.
”Dia ditemukan pertama kali oleh sopir sekolah, Pak Maman. Dari kejauhan, Pak Maman melihat ada orang seperti jalan sempoyongan dan jatuh. Setelah dilihat ternyata siswa sekolah kami, lalu dibawa ke sekolah sudah dalam keadaan terluka dan tidak sadarkan diri,” ujar Kristianto.
Amanda sempat dibawa ke RS Siloam, Kebon Jeruk. Setelah satu jam berupaya menyelamatkan nyawanya, dokter akhirnya menyatakan dia meninggal.
Orangtua dan kerabatnya tidak mau untuk berkomentar dan membahas insiden yang menimpa Amanda.
Adel, teman Amanda, menuturkan, Amanda adalah sosok yang baik, optimistis, senang bicara, serta membuat suasana menjadi ramai dan ceria. Penampilannya agak tomboi, tetapi dia menyukai seni.
”Beberapa waktu lalu, sepulang dari tur ke Australia, dia bilang, ’Kita harus kuliah di sini nih.’ Dia ingin ambil jurusan teknik, itu cita-cita dia,” tutur Adel.
Impian itu pun sirna di tangan penjambret. Kepala Polres Metropolitan Jakarta Barat Komisaris Besar Yazid Fanani mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan dan mengembangkan temuan-temuan di tempat kejadian perkara. ”Sudah ada laporan kepada polisi dari pihak keluarga. Kami masih mengembangkan penyelidikan. Semoga dalam waktu dekat pelakunya bisa ditangkap,” kata Yazid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar