Kamis, 15 November 2012

Cerpen Menanti Desember


                                                                       MENANTI DESEMBER
Keinesha Bintang Ufairah, remaja yang berumur 17 tahun yang biasa dipanggil Nesha. Dia sekarang siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian semester. Setiap malam dia duduk di samping jendela, sambil menatapi langit dan bertanya kepada bintang-bintang, “Kapan Desember akan tiba?”.
 “Nesha kamu belum tidur, nak ?” tegur mama Nesha yang tiba-tiba berdiri dibelakangnya.
 “Belum, ma” jawab Nesha singkat.
 “Terus kenapa kamu duduk di situ? Nanti kamu masuk angin.”“
 “Aku cuma lihat bintang kok ma, bintangnya cantik dan terang sekali, seperti mama,  rasanya aku ingin terus melihat bintang itu selamanya.” Ujar Nesha sambil tersenyum memeluk mamanya. Mama Nesha pun membalas pelukan yang hangat dan tanpa dia sadari dia meneteskan air mata.
 “Ma, mama mengapa  mama nangis?” tanya Nesha saat air matanya menetes tepat di jari tangannya, “tidak kenapa-kenapa sayang, sekarang kamu tidur ya !” ujar mamanya.
Keesokan harinya Nesha kembali beraktivitas seperti biasa, bangun pagi-pagi, shalat, mandi, berpakaian rapi kemudian ke sekolah. “Ma, aku berangkat ya” pamit Nesha, “Iya nak, hati-hati di jalan!”. “Ok ma, assalamualaikum”. “waalaikumsalam” jawab mamanya. Sesampai di sekolah Nesha disambut dengan senang oleh sahabat-sahabatnya,”pagi teman!” sapa Nesha, “pagi juga Nesha.”jawab sahabat-sahabatnya serempak. “happy sekali non, sampai senyum sendiri-sendiri, baru dapat lotre ya.” Canda Citra. “Hehe tidak kok, pagi hari itu harus disambut dengan senyuman agar hari yang kita lalui terus dipenuhi oleh senyum dan kebahagiaan.” Ujar Nesha sambil tersenyum manis. “iya bu guru”balas Citra, “yayaya beginilah susahnya berbicara dengan sang pujangga, setiap ucapan kita pasti dibalas dengan kata-kata yang puitis.” Timpal Karin, “hehehe kalian ada-ada aja” balas Nesha.
Tak berapa lama bel pun berbunyi mereka segera duduk, di kursi masing-masing, sambil menunggu guru mata pelajaran hari itu

. “Selamat pagi anak-anak”sapa pak Arif,
Guru bahasa Indonesia yang sekalian wali kelas mereka yang baru saja tiba di kelas.
 “pagi pak” jawab anak-anak dengan serempak.
 “baiklah sebelum kita memulai pelajaran hari ini, saya akan memberitahukan sebuah informasi mengenai ujian semester”ujar pak Arif. “kemungkinan ulangan akan diadakan pada pertengahan bulan Desember nanti, kira-kira tanggal 12 sampai tanggal 17 jadi, saya harap kalian belajar dengan sungguh-sungguh dan saya tidak mau ada siswa-siswi dari kelas ini nilainya jatuh,kalian mengerti.”tegas pak Arif.
“mengerti pak” jawab anak-anak serempak”.
 “Desember ???” desis Nesha lirik.
”kenapa Nes, kok kamu kelihatan tegang ?” tanya Karin. “tidak kenapa-kenapa kok, oh iya kita harus membentuk kelompok belajar bersama agar kegiatan belajar kita bisa efektif dan nggak Cuma di sekolah.” Jawab Nesha sambil tersenyum.
 “aku setuju” ujar Citra.
Sepulang sekolah Nesha dan teman-temannya ingin mengajak Nia dan Dea untuk bergabung dalam kelompok mereka.Ajakan tersebut disambut dengan riang oleh mereka.
 “Nes, kita belajarnya di rumah kamu aja ya”usul Nia.
 “iya, lagipula di rumah nggak ada siapa-siapa Cuma ada aku dan mama”jawab Nesha sambil tersenyum.
 “Ok sekarang kita tinggal mengatur jadwalnya saja”kata Dea
.Setelah selesai mengatur jadwal yang telah ditetapkan mereka kemudian pulang ke rumah masing-masing. “Nesha kamu kenapa kok kamu kelihatan pucat?”tegur mamanya ketika Nesha baru pulang dan berjalan menuju kamar sambil memegang kepalanya.
 tidak apa-apa kok ma, aku Cuma sedikit pusing”jawab Nesha.
 “kamu sudah minum obat”tanya mama Nesha.
 sudah ma, tadi di sekolah”jawab Nesha.
 “ya sudah sekarang kamu makan ya nak !” suruh mama Nesha.
 “iya ma”jawab Nesha singkat
Ujian semester kurang lebih satu minggu lagi Nesha dan kawan-kawannya sudah siap dengan matang namun, teman-teman Nesha merasa heran, sudah satu minggu Nesha tidak masuk sekolah.
 “Nesha sakit apa ya? tidak biasanya dia sakit berhari-hari”ujar Citra.
“bagaimana kalau kita ke rumah Nesha saat pulang sekolah nanti”kata Dea memberi usul.
 “iya deh”semuanya setuju.
Pulang sekolah kemudian mereka ke rumah Nesha.
“assalamualaikum”seru mereka serempak ketika sampai di rumah Nesha.
“Waalaikumsalam” jawab mama Nesha terbata-bata.
 “ada apa tante, kok nangis, Neshanya mana?”tanya Citra dengan khawatir.
“kalau kalian mau menjenguk Nesha, dia ada di kamarnya”ujar mama Nesha.
Ketika mereka di kamar Nesha, mereka sungguh kaget melihat Nesha terbaring diatas kasurnya dengan selang infus.
”Nesha kenapa tante?” tanya Citra yang tak sanggup menahan air matanya.
“sudah 5 hari Nesha terbaring tapi dia tidak mau dirawat di rumah sakit.Sebenarnya selama ini Nesha mengidap penyakit kanker otak dan dokter memvonisnya dia hanya bisa bertahan  sampai bulan Desember ini.”kata mamanya.
“astagfirullahaladzim”desis mereka berempat.
 “Nesha bangun ! kamu harus kuat kita selalu ada buat kamu”.
Tiba-tiba jari tangan Nesha bergerak dan perlahan membuka mata.
”Nesha kamu sadar nak,”ujar mamanya.
 “ma, mama”ujar Nesha dengan terbata dan terdengar parau.
 “iya sayang mama disini, dan disini juga ada teman-teman kamu”.
“teman-teman maafin aku ya”ujar Nesha lagi.
Lalu Nesha mengambil surat dari bawah bantalnya dan diserahkan kepada Citra dengan tangan bergetar.
”Aku ingin kalian baca surat ini”ujar Nesha,
 “ma, teman-teman, Nesha mau tidur dulu ya jaga diri kalian baik-baik”ucap Nesha sambil menutup kedua matanya.
Mama dan teman-temannya hanya bisa mengangguk dan menangis mendengar perkataan Nesha.Perkataan terakhir yang keluar dari mulut Nesha, karena beberapa saat setelah itu Nesha telah menghembuskan nafas terakhirnya.Mama dan sahabat-sahabatnya hanya bisa menangisi jasad Nesha yang telah terbujur kaku, kemudian teman-teman membuka amplop dari Nesha dan membacanya bersama : “Teman, 3 tahun aku menanti Desember dan Desember tahun ini aku benar-benar harus pergi, maaf jika selama ini aku terlalu banyak kesalahan.Terima kasih atas semua kenangan indah yang kalian berikan pada ku, selamat tinggal” kini Nesha telah tiada pergi dengan tenang menghadap sang Khalik.Penantian Nesha telah berakhir, Desember telah menjemputnya kini dia tersenyum dalam tidur panjangnya.




Nama kelompok       :   1. Feri Yuliansi
                                        2. Tuti Sasmiyati
Kelas                         : X.7
Tahun ajaran            : 2011-2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar